“Sayang, bagaimana kalo seandainya aku jatuh cinta lagi…?” .”Sungguh aku tak bermaksud untuk mengkhianati, it’s just happen! I can’t help to bare this such a strong chemistry….Maafkan aku..apa yang harus aku lakukan…Aku pun masih mencintai kamu..”Dialog seorang suami pada istrinya yang sudah 7 tahun dinikahinya..
“Eh gue gak bisa tidur nih semalem, pikiran gue ke Pak XX itu terus, gila deh masak mood gue bisa swing nggak keruan gara-gara tu bapak masuk kantor apa nggak..ngeliat bajunya aja kayaknya dah bangkit mood gue..apalagi kalo sempet ngobrol bentar dan ngeliat senyumnya…Sumpah deh, kemaren dia ganteng banget!..Man! What happen to me?!” Curhat seorang istri yang menjelang ulang tahun kelima perkawinannya kepada sahabatnya. (Notes: perkawinan dia tidak ada masalah serius and di awali dengan 2 tahun masa pacaran yang menggelora)
“Hi sayang, lagi ngapain?..Ohh oke..iya ini aku lagi nganter temen, si Ratna, kebetulan dia lagi ada masalah, aku temenin dia kasihan….Miss you too babe..mmuah!”Dialog seorang tunangan yang sedang ‘agak’ selingkuh dengan seorang wanita meringkuk dalam pelukan.
“Honey, kamu tau kan aku kerja setengah mati begini ampe pagi, wiken juga, itu semua buat masa depan kita, buat kamu..” Suami berkata kesal pada istrinya. “Ngomong loe ama tembok, siapa kemaren yang ngaku lembur sabtu, tapi satpam kantor pun gak notice ada mobil kamu masuk halaman kantor!Apa sih salah gue?!” Dialog pasangan suami istri yang selalu tampil mesra kalo nggak lagi berdua
“Please kamu jangan freak out dulu ya, saya Cuma mau bilang kalo saya udah sebulan ini gelisah dan nggak focus kerja gara-gara kamu…di pikiran saya Cuma ada kamu…Saya tau ini tidak pada tempatnya….Tapi saya utarakan ini ke kamu tanpa ada tuntutan apa-apa..saya Cuma ingin kamu tau perasaan saya dan selebihnya saya akan meneruskan hidup saya….Yah memang ada perbedaan yang semakin mendasar antara saya dan istri saya…Tapi jujur ketertarikan saya ke kamu benar-benar tulus dari hati …saya tidak tau bagaimana menguasainya…”..Curhat seorang lelaki berkeluarga kepada wanita pujaannya
Well..terus terang jatuh cinta adalah sesuatu yang sangat indah. Perasaan magis yang mampu buat kita tersenyum sepanjang hari tanpa alasan yang jelas. Getar-getar deg-degan atau “Butterfly” yang membuat kita lemas kesenangan..Luar biasa! Jatuh cinta pun mampu menipu segenap panca indra kita akan segala definisi keindahan dan kebenaran.
Jatuh cinta terasa sangat benar pada saat kita masih dalam status ‘single’. Namun dengan bentuk perasaan dan mungkin ketulusan yang sama, perasaan itu menjadi bencana pada saat kita tak lagi sendiri. Lalu salah siapa coba?! Kadang bukan maksud hati untuk jatuh cinta lagi, sesuatu tumbuh dari hati tanpa bisa terkendali.Atas nama komitment dan tanggung jawab, semua lantas di kebiri, atau tetap di pelihara secara sembunyi-sembunyi.
Sebagai pemerhati, saya Cuma merasa miris tanpa bisa memilih sisi, apabila hal menyedihkan di atas terjadi. Sangat ironis!Perasaan indah itu menjadi sangat menyedihkan saat hati semua orang terluka karenanya. Baik yang jatuh cinta mau pun yang mencintai, dalam hal ini pasangan resmi maupun yang tidak resmi. Lelucon satir yang sayangnya begitu akrab dengan keseharian kita belakangan ini.
Perjalanan cinta memang perjalanan hati. Dan hati sudah dari kodratnya suka merasa punya hak prerogative dan privilege untuk berganti tema. Dan susah sekali menyalahkan hati, penyebab perubahan tema seringkali tak sempurna teridentifikasi. Satu-satunya oposisi adalah nurani, suara bening dari Tuhan yang sering kali mojok sendiri.
Teringat seorang teman yang mengutip statement Scarlett Johanson, “Monogami itu tidak natural” dalam komentarnya menanggapi kisah kawin cerai yang lumrah di kalangan artis. Dan waktu itu setelah beberapa menit berpikir, statement tanggapan saya adalah “Monogami mungkin bukannya tidak natural, but I’d rather call it challenging!” hehehe
Sampai di sini, saya teringat pemikiran teman saya (yang waktu itu saya tanggapi lebih sebagai pembenaran perselingkuhan). “Loe bayangin deh, pada dasarnya kita semua ini senang bereksplorasi. Hidup bertahun-tahun dengan orang yang sama, pada saatnya mungkin akan kehilangan misterinya. Everything constantly changing kan, kenapa kita gak bisa hidup dengan kenyataan bahwa itu adalah natural. Toh kita bisa deal hal itu dengan baik-baik. Kalo misalnya istri gue tiba-tiba merasa lebih bahagia dengan orang lain, gue pasti akan ngelepas dia. Karena gue sayang dan cinta ama dia. Dan sepanjang hubungan gue ama dia baik, anak-anak pasti bakal ngerti. Kenapa harus kita kerangkeng cinta kita ke satu tempat, kalo membaginya bisa membuat lebih banyak orang bahagia..” Agak ekstrim memang, dan dekat sekali dengan justifikasi perselingkuhan secara umum.
Tapi ada satu benang merah yang melekat di kepala saya yaitu, sungguh sangat menyedihkan apabila cinta itu muncul di saat yang “salah”. Dengan mempertimbangkan effect chaotic yang mungkin akan di timbulkan dengan menjalani kehidupan cinta parallel, kita memang lebih sering harus mengalah. Karena kehidupan tak melulu cinta dua insan manusia, there’s a lot more than that. Keluarga, anak-anak, society, agama… It’s just too complicated should we want to keep our live purely following the heart…Saya tutup tulisan ini dengan simpati dan respect saya yang terdalam bagi mereka yang harus mengebiri cinta-cinta mereka yang datang pada saat yang kurang tepat. Saya percaya ‘pengorbanan’ kalian hanya akan membuahkan kebaikan pada orang-orang yang anda cintai atau setidaknya anda sayangi ..termasuk diri anda sendiri…
Saya rasa lirik Dealova ini cukup mewakili indahnya cinta … baik yang tersampaikan maupun yang harus di simpan…(skip the dark part..!)
aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
“Eh gue gak bisa tidur nih semalem, pikiran gue ke Pak XX itu terus, gila deh masak mood gue bisa swing nggak keruan gara-gara tu bapak masuk kantor apa nggak..ngeliat bajunya aja kayaknya dah bangkit mood gue..apalagi kalo sempet ngobrol bentar dan ngeliat senyumnya…Sumpah deh, kemaren dia ganteng banget!..Man! What happen to me?!” Curhat seorang istri yang menjelang ulang tahun kelima perkawinannya kepada sahabatnya. (Notes: perkawinan dia tidak ada masalah serius and di awali dengan 2 tahun masa pacaran yang menggelora)
“Hi sayang, lagi ngapain?..Ohh oke..iya ini aku lagi nganter temen, si Ratna, kebetulan dia lagi ada masalah, aku temenin dia kasihan….Miss you too babe..mmuah!”Dialog seorang tunangan yang sedang ‘agak’ selingkuh dengan seorang wanita meringkuk dalam pelukan.
“Honey, kamu tau kan aku kerja setengah mati begini ampe pagi, wiken juga, itu semua buat masa depan kita, buat kamu..” Suami berkata kesal pada istrinya. “Ngomong loe ama tembok, siapa kemaren yang ngaku lembur sabtu, tapi satpam kantor pun gak notice ada mobil kamu masuk halaman kantor!Apa sih salah gue?!” Dialog pasangan suami istri yang selalu tampil mesra kalo nggak lagi berdua
“Please kamu jangan freak out dulu ya, saya Cuma mau bilang kalo saya udah sebulan ini gelisah dan nggak focus kerja gara-gara kamu…di pikiran saya Cuma ada kamu…Saya tau ini tidak pada tempatnya….Tapi saya utarakan ini ke kamu tanpa ada tuntutan apa-apa..saya Cuma ingin kamu tau perasaan saya dan selebihnya saya akan meneruskan hidup saya….Yah memang ada perbedaan yang semakin mendasar antara saya dan istri saya…Tapi jujur ketertarikan saya ke kamu benar-benar tulus dari hati …saya tidak tau bagaimana menguasainya…”..Curhat seorang lelaki berkeluarga kepada wanita pujaannya
Well..terus terang jatuh cinta adalah sesuatu yang sangat indah. Perasaan magis yang mampu buat kita tersenyum sepanjang hari tanpa alasan yang jelas. Getar-getar deg-degan atau “Butterfly” yang membuat kita lemas kesenangan..Luar biasa! Jatuh cinta pun mampu menipu segenap panca indra kita akan segala definisi keindahan dan kebenaran.
Jatuh cinta terasa sangat benar pada saat kita masih dalam status ‘single’. Namun dengan bentuk perasaan dan mungkin ketulusan yang sama, perasaan itu menjadi bencana pada saat kita tak lagi sendiri. Lalu salah siapa coba?! Kadang bukan maksud hati untuk jatuh cinta lagi, sesuatu tumbuh dari hati tanpa bisa terkendali.Atas nama komitment dan tanggung jawab, semua lantas di kebiri, atau tetap di pelihara secara sembunyi-sembunyi.
Sebagai pemerhati, saya Cuma merasa miris tanpa bisa memilih sisi, apabila hal menyedihkan di atas terjadi. Sangat ironis!Perasaan indah itu menjadi sangat menyedihkan saat hati semua orang terluka karenanya. Baik yang jatuh cinta mau pun yang mencintai, dalam hal ini pasangan resmi maupun yang tidak resmi. Lelucon satir yang sayangnya begitu akrab dengan keseharian kita belakangan ini.
Perjalanan cinta memang perjalanan hati. Dan hati sudah dari kodratnya suka merasa punya hak prerogative dan privilege untuk berganti tema. Dan susah sekali menyalahkan hati, penyebab perubahan tema seringkali tak sempurna teridentifikasi. Satu-satunya oposisi adalah nurani, suara bening dari Tuhan yang sering kali mojok sendiri.
Teringat seorang teman yang mengutip statement Scarlett Johanson, “Monogami itu tidak natural” dalam komentarnya menanggapi kisah kawin cerai yang lumrah di kalangan artis. Dan waktu itu setelah beberapa menit berpikir, statement tanggapan saya adalah “Monogami mungkin bukannya tidak natural, but I’d rather call it challenging!” hehehe
Sampai di sini, saya teringat pemikiran teman saya (yang waktu itu saya tanggapi lebih sebagai pembenaran perselingkuhan). “Loe bayangin deh, pada dasarnya kita semua ini senang bereksplorasi. Hidup bertahun-tahun dengan orang yang sama, pada saatnya mungkin akan kehilangan misterinya. Everything constantly changing kan, kenapa kita gak bisa hidup dengan kenyataan bahwa itu adalah natural. Toh kita bisa deal hal itu dengan baik-baik. Kalo misalnya istri gue tiba-tiba merasa lebih bahagia dengan orang lain, gue pasti akan ngelepas dia. Karena gue sayang dan cinta ama dia. Dan sepanjang hubungan gue ama dia baik, anak-anak pasti bakal ngerti. Kenapa harus kita kerangkeng cinta kita ke satu tempat, kalo membaginya bisa membuat lebih banyak orang bahagia..” Agak ekstrim memang, dan dekat sekali dengan justifikasi perselingkuhan secara umum.
Tapi ada satu benang merah yang melekat di kepala saya yaitu, sungguh sangat menyedihkan apabila cinta itu muncul di saat yang “salah”. Dengan mempertimbangkan effect chaotic yang mungkin akan di timbulkan dengan menjalani kehidupan cinta parallel, kita memang lebih sering harus mengalah. Karena kehidupan tak melulu cinta dua insan manusia, there’s a lot more than that. Keluarga, anak-anak, society, agama… It’s just too complicated should we want to keep our live purely following the heart…Saya tutup tulisan ini dengan simpati dan respect saya yang terdalam bagi mereka yang harus mengebiri cinta-cinta mereka yang datang pada saat yang kurang tepat. Saya percaya ‘pengorbanan’ kalian hanya akan membuahkan kebaikan pada orang-orang yang anda cintai atau setidaknya anda sayangi ..termasuk diri anda sendiri…
Saya rasa lirik Dealova ini cukup mewakili indahnya cinta … baik yang tersampaikan maupun yang harus di simpan…(skip the dark part..!)
aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
aku ingin menjadi sesuatu yg mungkin bisa kau rindu
karena langkah merapuh tanpa dirimuoh karena hati tlah letih
aku ingin menjadi sesuatu yg selalu bisa kau sentuh
aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memujamutanpamu sepinya waktu merantai hati
oh bayangmu seakan-akankau seperti nyanyian dalam hatikuyg memanggil rinduku padamu
seperti udara yg kuhela kau selalu ada
hanya dirimu yg bisa membuatku tenang
tanpa dirimu aku merasa hilang
dan sepi, dan sepi
selalu ada, kau selalu ada
selalu ada, kau selalu ada
13 comments:
Anjrit!!! Gilingan loe, berasa ditabokin nih hati gue baca tulisan loe... ahhh dzigh!!!
Tapi emang deh, tulisan loe 99.99% bener. Do'ain gue untuk bisa terus 'berjuang' & 'berkorban' ya say... Meskipun 'godaan' itu bertubi2 banget... Gue sendiri ngga ngerti kok bisa? Ampun deh!!
Hmmm......this is what I'm really afraid of.....Forbidden Love....who's actually forbidding us? ;p
Yg gw tw....klo udah married....ya...kudu mesti mesra terus....biar kesempatan untuk "jatuh cinta lagi"itu ga' datang.....which is a marriage SOP kali yeeh....tuaappiii.....prakteknya itu loh bo.....perjuangan abis2an....krn sooo many problems bisa aja tiba2 dateng....ga' ada angin ga' ada ujan.... totally unpredictable.... For those who's still single...don't be afraid to get married.... it's just like a GAME...Gambling for sure....you'll never know what will happen to both of you......
The other problem is....you spend most of your time in the office....only couples of hours with your partner....so managing the "quality" of a date instead of quantity is also one of Marriage SOP.... Good Luck Lin..... :D
Tentang Cinta yang menjadi rasa kalbumu....
Tentang Cinta yang membuatmu merdu...
Tentang Cinta yang tak juga habis...tak kan pernah habis...
Tentang cinta yang membuatmu membunuhku...
Tentang Cinta yang membusuk di lagu - lagu...
Tentang Cinta yang tak juga habis...tak kan pernah habis...
Jika saja ada jendela....
Kuakan disini dan tetap disini...
Jika saja ada jendela...dan
Jika saja ada...segelas soda..
Kelanjutan komen temen gue, " itu lebih seperti bunga-bunga kehidupan yang menyemarakkan our married life..yang emang harus di akui secara jangka panjang mungkin sangat berpotensi kehilangan excitementnya. Tapi buat gue yang gue punya di keluarga itu tetep lebih dalem dan utama..yah in brief mungkin lebih ke penyemangat hari kali ya kalo gue jadi suka lagi ke orang..memandang tanpa perlu memiliki..Alahh!!"
Berhubung ada yang ngasih commentnya langsung ke email, gue post aja di sini lagi. Ini dari my dear Dito:
"cinta mah kagak terlarang. yang terlarang itu namanya napsu tak
terkendali. dan semua itu datangnya dari jiwa yang lengang.
bertanya, mencari dan mencoba. am i right or am i right?
sebagian bilang semua datang dari mata; nafsu dan tanya
pengalaman pribadi lu sendiri mana?
lumayan kan untuk menambah pengetahuan umum dan memahami lu."
Well to, apa gunanya bertahun-tahun loe kenal gue, cari sendiri dong pengalaman gue yang mana!hahaha
Yang ini dari Metta, temen kuliah yang nyambung lagi pas dia audit di BPN.
"Gw speechless…tapi gw setuju… dan gw jg sgt respek kepada orang2 yang “menghormati” (bahasa gw lebih sopan daripada “mengebiri” J)…. Dan gw sgt tidak respek pada orang yg mengkhianati cinta (baik karena selingkuh maupun emang karena udah nggak cinta lagi ajah….)"
Dear Metta, best of luck for you to find your love..true love and happiness you deserve...Love!
Kata temen gue yg gak mau di sebut namanya..
"Yang kita sukain belakangan itu adalah dunia,kenikmatan yang sesaat dan keluarga itu adalah akhirat, terasa jauh tapi di situlah arti kebahagiaan yang sesungguhnya..."
trus jawaban gue, "masa sehhh, perasaan loe liat dia lewat aja dah hepi!hahaha"
"shake it off" (mariah carey)
jadi elu selingkuh ma sapa Lin....:p
semua akhirnya kembali pada siapa kita. apa yang kita anggap penting dan apa yang jadi prioritas. karena
masing2 kita punya tujuan, tujuan menghasilkan keinginan.
tiap keinginan memiliki jalan. dan tiap jalan ada resiko dan imbalannya.
lu pikir rhoma irama bahagia? walau gue gak yakin dia selingkuh juga sih hehehehe
Ini bicara cinta atau nafsu sex...?
Sebenarnya yang membuat aturan harus monogami siapa sih? Aturan monogami itu baru aja diberikan pada tahun kesekian dari sejarah usia kehidupan manusia di bumi; apakah itu bukan suatu kekonyolan dari yang memberi aturan??? Urusan cinta bukan suatu hal yang masuk dalam perkembangan ilmu pengetahuan melainkan bicara tingkat hubungan antar manusia (lawan jenis maupun sejenis) yng sudah berlangsung sejak awal kehidupan...
Meletakkan suatu bentuk pemikiran pada jalurnya adalah sangat penting karena dalam kehidupan ini ada 3 hal yang selalu mengitari: opini, harapan, dan fakta. Banyak orang bersikap seolah-olah berdasarkan pada fakta akan tetapi kenyataannya mereka berpijak pada Opini... HEY, GET THE REAL LIFE! How sad you are...
cinta tak pernah salah baik dalam mewujudkan diri maupun dalam kemunculannya, yang sering menjadi masalah adalah jika kita tidak mampu atau tidak siap menjalaninya dengan tulus bagaimanapun situasi dan kondisi saat cinta itu datang.
mungkin yang sering menjadi masalah adalah bagaimana membedakan antara cinta dan perwujudan variasinya.........waktulah yang akan membuktikan kebenarannya.
Gw bukan mencari pembenaran tapi u r rite, it's just happen. Tau bahwa itu salah, dosa besar, harus segera dihentikan. Yang jadi masalah how to take him out of my head. Kalau kata RSD : mengapa semua indah saat ada dekatmu..getar lebih berasa dari cinta yang ada...ampun Gustiiii
Post a Comment