Kamar kos tebengan…23.30, 8/02/06
Prolog:
Tulisan ini di tujukan untuk membingkai satu momen lintasan yang gue alami di kota tepi pantai ini. Tanpa di maksudkan untuk menghilangkan objectivitas dan keseimbangan opini, ide dasar penulisan adalah hanya untuk merekam kesan-kesan terkuat bagi penulis. Bukan sebagai analisa dari keberadaan utuh dari seorang individu. Secara singkat, bukan berarti object penulisan menjadi begitu sempurna karena sisi-sisi gelap yang tak terungkap. Biarlah itu terendap dalam ruang privasi sendiri yang di bingkai hati dan menjadi senandung cinta pada Pemilik hidupnya.
(Thanks buat Ms Factual sendiri yang rela bantuin gue ngedit tulisan gue dari diksi dan struktur penulisan!hahaha gak ada matinya loe ya!)
********************
Prolog:
Tulisan ini di tujukan untuk membingkai satu momen lintasan yang gue alami di kota tepi pantai ini. Tanpa di maksudkan untuk menghilangkan objectivitas dan keseimbangan opini, ide dasar penulisan adalah hanya untuk merekam kesan-kesan terkuat bagi penulis. Bukan sebagai analisa dari keberadaan utuh dari seorang individu. Secara singkat, bukan berarti object penulisan menjadi begitu sempurna karena sisi-sisi gelap yang tak terungkap. Biarlah itu terendap dalam ruang privasi sendiri yang di bingkai hati dan menjadi senandung cinta pada Pemilik hidupnya.
(Thanks buat Ms Factual sendiri yang rela bantuin gue ngedit tulisan gue dari diksi dan struktur penulisan!hahaha gak ada matinya loe ya!)
********************
Beberapa hari lalu, pada sebuah acara kantor tetangga, sambil lalu temen gue (selanjutnya gue panggil dia ‘Ms Factual’[1]) bilang, “Eh gue jadi neh pindah deket-deket ini” Weitssss, walaupun gue tau ini akan terjadi dari lama, tetep aja gue agak bolong dengernya hahaha (paling dia bilang, “dasar dramatis!”) But don’t get me wrong, I really glad that this is finally happening! Good for you…at last perjuangan loe gak sia-sia lah.. J
Kaget juga pas sadar atas ‘kebolongan’ gue. Setelah di renungkan lebih lanjut (alah!), mungkin selama ini, Ms Factual ternyata banyak inspire gue tentang hal baik. Simple but practical, and consistent! (it’s just all the opposite of me! Andy pasti setuju deh hahaha)
Ms Factual ini, gue nggak tau apa latar belakang sebab akibat yang merunut kesehariannya, tapi dia sering berada dalam kondisi yang agak ajaib. Misalnya waktu beli bantal di toko interior (alah keren amat istilahnya) selain dapet tips milih bantal ama korden, dia dapet session pendek tentang nilai-nilai kehidupan dan spiritual dari si bapak empunya toko yang ternyata nggak kalah lah ama guru spiritual sebagian orang. Atau pas ngumpulin barang buat bazaar amal ke salah satu ibu, tiba-tiba jam berikutnya di habisin dengan penjelasan phsycological approach buat dakwah yang kena di hati audiencenya. Inget banget gue ama salah satu simpelnya ajaran ibu itu (tapi kena), “Coba taruhlah ‘Mim’ di mulut kamu” , maksudnya suruh senyum getu lhoh…sedekah (semoga gue gak salah nafsirinnya). Mungkin masing-masing kita memang sudah mendapat jatah sendiri akan tiap event ajaib yang menjadi pembelajaran kita di keseharian, tapi event-event loe sangat menarik buat gue.
Beberapa kali gue pengen ngumpet di balik batu gara-gara omongan gue yang suka kadang nggak pake nurani. Waktu itu gue cerita dengan semangatnya nyela pemberian temen gue (yang secara aspek politis histories memungkinkan untuk milihin titipan gue itu dengan asal). Waktu itu dia cuma bilang, “loe bilang apa ke dia pas terima barang ini?”. Di mana waktu gue terima gue bilang, “Whaa bagus… makasih, aku sukaaaa….” Hahaha..Trus dia cuma senyum sambil bilang, “Wah, gue ngeri juga ama elo Lin, gue kudu ati-ati nih ama elo…” Djeduaggg! Berasa di tabok aja gitu gue..Cause its just make me realized that hypocracy I did is just so shallow ..and suddenly it felt so wrong…
Dear you, I’d rather see you as kind of black and white composition, whereas I’m the kind of those who more often stands on grey area. And usually I just can’t get a long well with white and black approach. But you do what you do with sincerity, no presumption, no judging and it’s just make sense! I guess that’s what inspired me most of the time from you. Your practical approach is also gives new perspective into various matters that I deal with in this ever stop challenging life. Without realizing it, you’ve often become a gentle reminder when I turn away too far from the main road. And you’re not even aware of it for sure. Now that you’re not around…(I know that you will say that in this borderless world we still have the magic of email and even this naive blog as a media), I guess its time for me to be more accountable for what I do. To strengthen my faith and loyalty to my objective and goals (awas kalo ada yg bilang gue dah terlalu ambisius jadi orang, masa mau di lebihin lagi..hehehe.. ge-er deh gue, sapa juga mau komen! plis deh), cut down hesitation and jump into action.
I am grateful to have you around for quite sometime and even more grateful that we’re friends. All the best for you my dear…I’ll miss you but I believe that true friend is timeless. Have a nice journey ahead, glad to know that somewhere I have a friend like you, no matter where I am. Keep shining and keep inspiring…
Hiks…! Alah!!
*jam 1 malem lebih lage neh …aduh merem lagi deh meeting besok…
[1] As opposed to me, who got a bit dramatic sometimes..hahaha
No comments:
Post a Comment