Kamar tebengan, Meratus Baru
It’s been a hell of a Day!!!!
Pagi tadi adalah pagi menyebalkan yang menarik. Sesuatu yang emergency membuat Nyokap mempersingkat kunjungan kerjanya di Balikpapan dari seminggu jadi tiga hari. Nah hal yang sama membuat gue harus berurusan sama orang-orang yang menyebalkan di pagi hari, para calo tiket!
Terkutuklah para calo tiket yang sengaja mempersulit hidup orang-orang yang lagi kepepet karena alasan apa pun!Keparat betul mereka.. Tega-teganya memeras orang yang ‘helpless’ dan biasanya lagi tertimpa musibah (edisi naïf). Sengaja menahan tiket sampai 10 menit menjelang take off pada harga lebih dari 2 kali lipat!! Dzalim banget dehhh…
Dua jam nongkrong nungguin calo di bandara sepinggan, menarik juga potongan-potongan sketsa yang terjadi di sekitar. Di awali dengan orang datang ke bandara dengan wajah sedikit panic dan bingung, perkenalan yang seakan tulus, senyum penuh pengharapan yang di paksakan, dan pada akhirnya para lintah yang sebagian berdasi dan mempunyai ‘name tag’ resmi bandara ini menelan bulat-bulat para korbannya. Tiap kali gue ngeliat mereka meng-‘close’ deal, gue ngebayangin Hienna yang menyerigai jelek sambil menikmati tetesan darah korban di mulutnya. (ah kamu berlebihan!hahaha). “Keparat!!” maki gue waktu dia kasih harga hampir satu juta untuk Balikpapan-Jogja. Makian selanjutnya adalah buat para “ticketing officer” yang memang secara de facto melegalkan dirinya untuk berkolaborasi dengan para lintah berdasi tadi.
The rest of the “A Hell of Day” gue putuskan untuk gue tulis di sesi lain, tulisan yang kepanjangan merusak kenikmatan kata salah satu temen gue
It’s been a hell of a Day!!!!
Pagi tadi adalah pagi menyebalkan yang menarik. Sesuatu yang emergency membuat Nyokap mempersingkat kunjungan kerjanya di Balikpapan dari seminggu jadi tiga hari. Nah hal yang sama membuat gue harus berurusan sama orang-orang yang menyebalkan di pagi hari, para calo tiket!
Terkutuklah para calo tiket yang sengaja mempersulit hidup orang-orang yang lagi kepepet karena alasan apa pun!Keparat betul mereka.. Tega-teganya memeras orang yang ‘helpless’ dan biasanya lagi tertimpa musibah (edisi naïf). Sengaja menahan tiket sampai 10 menit menjelang take off pada harga lebih dari 2 kali lipat!! Dzalim banget dehhh…
Dua jam nongkrong nungguin calo di bandara sepinggan, menarik juga potongan-potongan sketsa yang terjadi di sekitar. Di awali dengan orang datang ke bandara dengan wajah sedikit panic dan bingung, perkenalan yang seakan tulus, senyum penuh pengharapan yang di paksakan, dan pada akhirnya para lintah yang sebagian berdasi dan mempunyai ‘name tag’ resmi bandara ini menelan bulat-bulat para korbannya. Tiap kali gue ngeliat mereka meng-‘close’ deal, gue ngebayangin Hienna yang menyerigai jelek sambil menikmati tetesan darah korban di mulutnya. (ah kamu berlebihan!hahaha). “Keparat!!” maki gue waktu dia kasih harga hampir satu juta untuk Balikpapan-Jogja. Makian selanjutnya adalah buat para “ticketing officer” yang memang secara de facto melegalkan dirinya untuk berkolaborasi dengan para lintah berdasi tadi.
The rest of the “A Hell of Day” gue putuskan untuk gue tulis di sesi lain, tulisan yang kepanjangan merusak kenikmatan kata salah satu temen gue
2 comments:
kalo hidup lu kepepet, pendapatan minim, keterampilan terbatas; satu2nya cara mendapatkan penghasilan tambahan adalah dengan memanfaatkan kesulitan orang lain. ini umum di kota besar. bersyukurlah lu tidak perlu melakukan hal yang sama dalam mencari nafkah. soal uang itu relakan saja. toh tiap bulan masih akan dapat gaji.
I like this comment..bitter but true (gue ngebayangin ini di sampaikan dengan face yg flat kayak di ym emoticon)
tiap bulan masih dapet gaji? To, bukannya loe lebih perhitungan dan sangat well planning buat financial loe?Apalagi sekarang abis married..hehehe
Post a Comment