Saturday, March 08, 2008

House Swap...

Saya percaya buat sebagian besar yang kebetulan baca postingan kali ini, topic obrolan di bawah sudah ‘basi’. Entah berlalu dengan rutinitas hari-hari, atau lebih banyak hal yang lebih nyata buat di bahas seperti sekolah anak, hubungan dengan mertua, menu makanan bergizi, di mana beli daging yang bagus, anak yang bermasalah di sekolah, per-er anak yang over load, pembantu yang berulah, dokter mana yang komunikatif dang ga terlalu fond of antibiotic, baby sitter yang males kerja, harga beras dan minyak goreng yang naik, suami yang males banget beresin kamar, dll…

Well..mungkin buat mereka yang sudah sibuk dengan hal-hal besar di atas obrolan di bawah bisa jadi intermezzo singkat

buttercup: semalem
buttercup: gue liat house swap di tivi
buttercup: jadi dua keluarga tukeran istri
buttercup: buat running sehari hari ajah
buttercup: biasanya dari dua keluarga yg tipenya beda banget. Satu gothik, satu lagi conservative and clean freak. Atau kadang satu bebas banget, satunya keluarga penuh aturan.
buttercup: menarik banget. Biasanya masing masing istri bakal coba apply aturan dari rumahnya ke rumah yang baru. Trus keluarga yang baru bakal protes dan gak jarang its getting ugly
buttercup: tapi pada akhirnya sih masing masing keluarga bikin adjustment
buttercup: dan pada saat mereka di kembalikan ke keluarga asli, masing-masing istri atau suami lebih bisa lebih bisa menghargai pasangan masing masing. Ini karena mereka baru sadar kalo hidup sama orang lain ternyata belum tentu enak, everything in the house before was usually taken for granted. So they will continue their own way of life with a little bit adjustment here and there from different perspective they got from that exchange life within two week
buttercup: hal di atas dalam bebera hal bikin gue jadi inget kata kata temen gue
buttercup: dgn adanya oknum laen yang hadir di kehidupan kita entah sebagai penyemarak hari hari pada kondisi natural atau kehadiran yang di paksakan seperti dalam reality show ini
buttercup: kita kadang jd lebih sayang ke pasangan
buttercup: gitu katanya
buttercup: geblek ya .. in brief, lebih spesifik ke statement temen gue, sayang-sayangan ama orang lain, when it doesn’t work out bikin kita lebih menghargai pasangan utama kita (alasan ajah buat melegalisasi kebutuhan kita nurutin hati pengen ama orang lain setelah merit hahaha)
Linesfreak: hei, I just found what true love is
buttercup: wow
buttercup: what is that
Linesfreak: bogus
buttercup: ?
Linesfreak: seriously, gue pikir sih kita mencari orang yang tetap bersedia bersama kita ketika cinta itu berlalu
Linesfreak: vice versa
buttercup: u're right
buttercup: so in a way u're saying love keep come and go to such extent?
Linesfreak: enggak sih, gue pikir pada saat terbaiknya pun cinta pada dasarnya rapuh….

Obrolan di atas ngingetin gue tentang cerita temen gue (merit) yang susah payah mengendalikan hati buat ga terjebak dalam scenario kehadiran oknum penyemarak hari-hari walopun hati deg-degan tiap ngeliat itu oknum lewat. Berseri-seri tiap ngobrol dan jadi lebih sering senyum dan berbinar-binar walopun deadline di kantor lagi seru-serunya.

Sepertinya sangat dimungkinkan ga peduli seberapa hot dulu kita jatuh cinta ama pasangan kita, pada saat-saat tertentu hati kita bisa melipir ke cerita cinta yang lain dan tetap maintain cerita cinta utama. Jadi bukan berarti ga cinta lagi pada pemeran utama, tapi tiba-tiba aja excitement datang di karenakan kehadiran peran pembantu atau bintang tamu. Dan ga perlu naturally player buat maintain multi loving (sejenis multi tasking) begini.. hihihi

Jadi pada saat kita sudah memantabkan hati buat menentukan pilihan dan melegalisasikan ikatan, harus dengan kesadaran bahwa selebihnya adalah kompromi dan komitmen. Kalo diturutin gak ada abisnya jek… kalo memang ada kuncup kuncup yang numpang mekar di hati, bisa aja di biarin mekar sendiri atau sedikit nakal dengan menatanya dalam rangkaian, mengirimkannya pada pujaan dan membiarkannya layu bersama waktu…

Salut buat mereka yang menjaga hati dan stick to the commitment at all cost… gue pikir itu kenapa merit itu di bilang sebagai salah satu ibadah terbesar.. cause down the way it can get ugly with all variables.. but yet how we deal with it that counts..

(halah berisik banget gue, merit dulu baru komen… )

7 comments:

Anonymous said...

si linesfreak emang kadang suka rada ngehe.
mengingatkan gue pada lirik lagu morrissey

You have never been in love,
Until you've seen the stars,
reflect in the resevoirs

And you have never been in love,
Until you've seen the dawn rise,
behind the home for the blind

You have never been in love,
Until you've seen the sunlight thrown
over smashed human bones

Alina said...

Wah tu lirik sakit jiwa hahaha...

Anonymous said...

It has to be music. It has to scream out from the shelves, and never allow dust to settle.

It has to shake loose from the page,stop conversations at the bar,
leave trails of itself hanging in the air like ribbons of spot-lit cigarette smoke.

It must be capable of writing itself on walls,able to paint city skylines in glorious Technicolour
or a million shades of gray.

It has to take root in the kracks between paving stones and spread its fingers out againts the canvas of the sky.

It has to keep rhythm - an everyday rhythm.It has to mark time.It has to make news rhyme with actual fact
and truth rhyme with beauty.

It has to speak,has to put words in people's mouths, make new shapes for tongues to hold, open tired eyes to new ways of seeing.

It must birth its own language with lips capable of kissing scars, and it must stand - stand as a testament to the fact that words can draw blood and make that blood sing.


-- Jacob Sam-La Rose --

Berly said...

He..he.. atau puas2in selingkuh dan plirak plirik baru nikah.

Alina sepertina masih belum puas nih :-)

Anonymous said...

makane ndang manten, soalnya lama-kelamaan, entah sadar apa nggak, berusaha mencari pembenaran ttg ke-sendiri-an... (tp bukannya sendiri itu jelek lho...), wua ha3...

Anonymous said...

i wish i could have loved you more

Alina said...

Hey Pak De Dindo, berkunjung juga loe ke blog gue. Loe kasih solusi dong, jgn comment doang!hahaha