Sunday, October 08, 2006

Tahap dua...

Semalam kita kenalan lagi, mengkonfirmasi alamat, sekolah, keluarga (ini kenalan apa interview! Hehehe)

It’s so damn weird! Satu episode panjang beberapa bulan kemarin menjelma jadi fiksi dalam satu kejapan mata. Begitu banyak peristiwa dan nama yang kemudian tertinggal dalam dunia cerita. It was so real though, you’re damn genius my dear!

Nah, seperti selesai membaca novel suspense tebal, demikian aku menutup cerita kita.

***********************************************************************************************

Genap seminggu gue terakhir ke rumah itu. Rumah yang hampir tiap malam gue kunjungi beberapa bulan terakhir ini. Sedikit gamang gue melangkahkan kaki ke ruang-ruang itu. Tapi ternyata tak sesulit yang kukira. Seperti ada halaman-halaman yang lepas dari sebuah buku cerita, menghilang begitu saja. Dan semoga ini akan tetap seperti ini, biarlah kesadaran di halaman itu tetap menghilang di tataran maya

Selebihnya makan malam… berawal sedikit kaku, tapi sukurlah cukup mencair pada jam-jam selanjutnya.. Gue sendiri tidak terlalu yakin apa yang gue harapkan dari pertemuan beserta segenap komunitas teman-teman kali ini. Sudahlah, silaturahmi dan kemudian biarkan mengalir begitu saja (jadi ingat, terminology ‘mengalir’ bagi sebagian orang adalah kata tak bermakna yang menggantikan kata ‘tak mau berusaha’ hehehe) Yah semoga ada yang tetap menjadi saudara. I love being around them

***********************************************************************************************

One of morning, there’s this sms, “Have you found the meaning of all just happen?”

Gue cuma tau bahwa banyak keinginan gue telah di kabulkan, hanya saja berakhir dengan scenario yang berbeda. Mengkonfirmasi ‘sight’ kita yang begitu terbatas dan untuk selalu berhati-hati dengan apa yang kita inginkan.
**********************************************************************************************

1 comment:

Anonymous said...

musibah itu katanya semacam nikmat juga